Berita
Mengungkap Jejak Kehancuran Biodiversitas Akibat Aliran Kredit Global
Laporan ini mengungkap bagaimana aliran kredit dari bank-bank internasional dan domestik telah menjadi pendorong utama kehancuran biodiversitas di Indonesia dan wilayah lain di dunia. Dengan total pinjaman mencapai USD 89,17 miliar (Rp 1.289,59 triliun) selama periode 2016 hingga Juni 2024, sektor-sektor seperti kelapa sawit, pulp & paper, dan komoditas lainnya terus menekan ekosistem yang rapuh, menyebabkan deforestasi besar-besaran, pelanggaran hak asasi manusia, dan bencana lingkungan.
Dari kreditur global hingga bank-bank nasional, laporan ini menguraikan peran lembaga keuangan dalam mendukung praktik-praktik eksploitasi, seperti yang dilakukan oleh kelompok besar seperti Sinarmas dan Royal Golden Eagle. Lebih dari sekadar angka, dokumen ini juga menyoroti dampak nyata di lapangan—dari lahan yang rusak hingga komunitas yang kehilangan hak hidupnya.
Unduh laporan ini untuk memahami gambaran penuh dari keterlibatan lembaga keuangan dalam kehancuran biodiversitas. Mari bergandeng tangan untuk mendorong perubahan menuju pembiayaan yang berkelanjutan.
Laporan bisa diunduh menggunakan link di bawah.