Suzano adalah produsen bubur kertas terbesar di dunia, dan menerima sekitar seperlima dari total pembiayaan untuk sektor komoditas yang merisikokan hutan tropis pada tahun 2013 hingga April 2020. Bubur kertas dan kertas adalah sektor yang sangat padat modal karena biaya pembangunan pabrik bubur kertas baru dapat mencapai miliaran dolar Amerika. Selain itu, Suzano melakukan merger besar (dengan pesaingnya, yaitu Fibria, pada tahun 2018), yang membuatnya mendapat pembiayaan lebih. Faktor-faktor inilah yang membuat Suzano menjadi penerima kredit yang terbesar.
Sebagian besar kegiatan operasional Suzano tidak berada di Amazon, melainkan di bioma Cerrado atau hutan hujan Atlantik yang merupakan dua bioma dengan keanekaragaman hayati yang tinggi dan sama-sama memerlukan perlindungan. Di Brasil, industri bubur kertas dan kertas umumnya memanfaatkan padang penggembalaan yang telah dikonversi untuk memperluas perkebunan pohon kayu putih/ eucalyptus. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan bukanlah pemeran utama dalam deforestasi atau degradasi lahan secara langsung. Namun demikian, luasnya lahan yang dibutuhkan untuk industri bubur kertas (sekitar 100.000 ha per pabrik) membuatnya menjadi pemicu persaingan untuk memperoleh lahan. Dengan membeli lahan padang penggembalaan, perusahaan mendorong para penggembala ternak bergerak ke wilayah baru (Amazon) untuk mencari lahan yang lebih murah, sehingga secara tidak langsung juga berkontribusi terhadap deforestasi.